Dalam Kamar
Aku memang telah mengunci mulutku rapat-rapat
Aku jengah dari selisih pendapat
Selalu saja banyak polemik, konflik
Selalu saja tak pernah ada rasa aman dan nyaman.
Sesekali putus asa menyergap
Mengendap
Mengendap di aliran hati.
Rasanya ingin sekali pergi.
Pergi dari sini.
Pergi dari kehidupan yang sangat membelenggu
Membuatku gagu
Dan tak menentu.
Aku sudah kebal.
Bahkan bosan, menyikapi semua persoalan yang ada.
Cuma toga yang jadi pelitaku.
Mahkota hitam bertali,
Satu-satunya topi yang mampu membeli semua pedi peri ini!
Membeli setiap keringatku,
Membeli setiap tangis dan sedihku,
Membeli mulut mereka yang menghinaku!
Toga hitam bertali, lekaslah menepi..
Aku menanti
Menanti dalam sepi
Menanti dari setiap revisi.
Ciledug, 2 Januari, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar